īŧšīŊ īŧąīŊīŊīŊīŊīŊ,........
Aku sudah dalam keadaan tenang,aku sudah terbang jauh menembus beberapa tabir untuk menemuimu. Aku banyak menemui rintangan menemuimu hingga sampai duduk disini didepanmu.
Sekarang mari kita mulai berdiskusi...
Karena aku yang ingin temui kamu dan mendengar pendapatmu tentang aku. Maka tolong utarakanlah...
"Ya Wujudku, aku adalah saudaramu...
Aku ingin mengatakan kejujuran tentangmu.
Selama ini aku merasa tidak kamu dengarkan !.
Namun aku tidak putus asa, dan aku percaya TUHAN akan memberikan hidayahnya padamu, aku selalu berdo'a setiap saat kepadaNya, setiap detak pompa aliran darah disekujur jasadmu.
Aku melihat semua hal buruk yang kamu lakukan, aku menyimak semua pikiran buruk yang kamu punyai. Aku adalah saksi dari buruknya perilakumu yang kamu lakukan dengan semua anggota tubuhmu. Mulai dari rambutmu, hingga ujung kakimu. Namun semua atas itu aku tidak tinggal diam. Aku terus berusaha tanpa lelah mengingatkanmu, namun dia NAFSU yang juga saudara kita, ia begitu egois dan keras. Namu ia justru yang kamu dengarkan, ia menuntunmu pada perbuatan yang tidak terpuji. Namun aku hanya bisa pasrah saat usahaku terlihat sia-sia. Aku hanya bisa menangis dan berdo'a pada Illahi untukmu agar kamu diberikan petunjuk dan teguran. Sampai detik saat ini waktunya telah tiba. Dimana kamu sendiri yang punya niat baik menemuiku. Aku tahu ini bukan kebetulan, ini adalah rencana TUHAN terhadap suratan hidupmu.
Ya Saudaraku, dengarlah aku. "Jangan kamu turuti arahan Nafsu. Kamu akan Celaka...kamu akan celaka..."
Ya Saudaraku, dengarlah aku yang sebagai Qalbhi. "TUHAN itu maha baik, ia hanya bisa didekati dengan hal-hal yang baik. "
"Ya Saudaraku, mulailah dengar aku. Aku akan menuntunmu pada jalan benar. Terangkanlah hatimu dengan Zikrullah. Maka kamu akan dapat terus melihatku dengan jelas dan kamu juga bisa dengan jelas mendengarkan arahanku. Jangan ikuti nafsu, dia akan memperkeras hatimu bahkan mematikan hatimu. Saya harap kamu dapat menerima apa yang aku sampaikan tentangmu. Aku juga belum akan cerita kepadamu tentang semua AIBmu yang aku ketahui tentangmu. Aku ingin melihat keseriusanmu dengan menemuiku."
Ya Qalbhi, terima kasih. Aku menerima dengan lapang dada apa yang kamu sampaikan tentang aku. Aku menyadari dan membenarkan apa yang kamu sampaikan itu. Aku menyadari begitu bodohnya aku karena menuruti nafsu. Aku hancur karenanya. Beruntung TUHAN memberikan teguran ini. Aku ingin kembali pada kebaikan. Aku tidak bisa jauh dariNya. Aku akan selalu kesusahan bila menjauh dariNya. Aku tidak akan selamat bila menuruti arahan Nafsu.
Bersambung..........
By : Neri Densi Reja Wijaya