Pengikut
Senin, 17 Agustus 2020
Senin, 13 Juli 2020
Kamis, 16 Januari 2020
đđ˛đĻđ°đĻ đđĢđąđđ¯đ đđ¨đ˛ đđđĒđ˛
Kau laksana cahaya rembulan
Menerangi setiap malam-malam gelap
Bagai kerlipan cahaya bintang
Yang menghiasi luasnya langit gelap
Kelembutanmu bagai awan putih yang suci
Senyummu bagai mentari pagi hari
Menyinari lubuk hati
Setiamu tak pernah lekang meski waktu semakin usang
Pesonamu bagai bunga yang bermekaran saat musim semi tiba
Menjadi warna bagi dunia
Duniaku yang tak pernah terasa hampa
Berkat hadirmu
Yang selalu menyejukkan kalbu
Tiada hari yang terlewati tanpa percikan api cintamu yang hangat.
Segala batu sandungan yang menghalangi
Tak akan sanggup mengubah segala rasaku padamu
Tiada satupun godaan yang mampu mengganti indahmu
Tiada satu bayangan hitam nan kelam yang mampu menghalangi sinarmu
Sapaan hangat saat fajar menyapa
Selalu setia membangunkanku dari mimpi,
Mimpi yang tak pernah lebih indah dari hari hadir mu yang nyata.
Kau, satu-satunya yang berani...
Membangunkanku dari mimpi berkepanjangan.
Kau sajikan kenyataan penuh kepastian
Yang indahnya tiada terkira,
Bahagia dan damai.
Menjadi lukisan yang kau torehkan dalam alur kehidupanku,
Walau.... takdir menyadarkan.
Kita hanyalah insan yang terikat oleh ketetapan usia
Meski suatu hari
Ragamu tak lagi disini !.
Satu yang ingin kuyakini,
Cinta abadi mu kan selalu menemani.
Entah kau atau aku yang terlebih dahulu menemui takdir itu
Janganlah kau risaukan,
Mari kita berpegang tangan erat
Mengarungi sungai kehidupan ini bersama
Menerangi setiap malam-malam gelap
Bagai kerlipan cahaya bintang
Yang menghiasi luasnya langit gelap
Kelembutanmu bagai awan putih yang suci
Senyummu bagai mentari pagi hari
Menyinari lubuk hati
Setiamu tak pernah lekang meski waktu semakin usang
Pesonamu bagai bunga yang bermekaran saat musim semi tiba
Menjadi warna bagi dunia
Duniaku yang tak pernah terasa hampa
Berkat hadirmu
Yang selalu menyejukkan kalbu
Tiada hari yang terlewati tanpa percikan api cintamu yang hangat.
Segala batu sandungan yang menghalangi
Tak akan sanggup mengubah segala rasaku padamu
Tiada satupun godaan yang mampu mengganti indahmu
Tiada satu bayangan hitam nan kelam yang mampu menghalangi sinarmu
Sapaan hangat saat fajar menyapa
Selalu setia membangunkanku dari mimpi,
Mimpi yang tak pernah lebih indah dari hari hadir mu yang nyata.
Kau, satu-satunya yang berani...
Membangunkanku dari mimpi berkepanjangan.
Kau sajikan kenyataan penuh kepastian
Yang indahnya tiada terkira,
Bahagia dan damai.
Menjadi lukisan yang kau torehkan dalam alur kehidupanku,
Walau.... takdir menyadarkan.
Kita hanyalah insan yang terikat oleh ketetapan usia
Meski suatu hari
Ragamu tak lagi disini !.
Satu yang ingin kuyakini,
Cinta abadi mu kan selalu menemani.
Entah kau atau aku yang terlebih dahulu menemui takdir itu
Janganlah kau risaukan,
Mari kita berpegang tangan erat
Mengarungi sungai kehidupan ini bersama
Jumat, 29 November 2019
đ ŗđ ¸đđ ēđđđ ¸đ ēđ đ ŗđ ´đ Ŋđ ļđ °đ Ŋ đ °đ ēđ
īŧšīŊ īŧąīŊīŊīŊīŊīŊ,........
Aku sudah dalam keadaan tenang,aku sudah terbang jauh menembus beberapa tabir untuk menemuimu. Aku banyak menemui rintangan menemuimu hingga sampai duduk disini didepanmu.
Sekarang mari kita mulai berdiskusi...
Karena aku yang ingin temui kamu dan mendengar pendapatmu tentang aku. Maka tolong utarakanlah...
"Ya Wujudku, aku adalah saudaramu...
Aku ingin mengatakan kejujuran tentangmu.
Selama ini aku merasa tidak kamu dengarkan !.
Namun aku tidak putus asa, dan aku percaya TUHAN akan memberikan hidayahnya padamu, aku selalu berdo'a setiap saat kepadaNya, setiap detak pompa aliran darah disekujur jasadmu.
Aku melihat semua hal buruk yang kamu lakukan, aku menyimak semua pikiran buruk yang kamu punyai. Aku adalah saksi dari buruknya perilakumu yang kamu lakukan dengan semua anggota tubuhmu. Mulai dari rambutmu, hingga ujung kakimu. Namun semua atas itu aku tidak tinggal diam. Aku terus berusaha tanpa lelah mengingatkanmu, namun dia NAFSU yang juga saudara kita, ia begitu egois dan keras. Namu ia justru yang kamu dengarkan, ia menuntunmu pada perbuatan yang tidak terpuji. Namun aku hanya bisa pasrah saat usahaku terlihat sia-sia. Aku hanya bisa menangis dan berdo'a pada Illahi untukmu agar kamu diberikan petunjuk dan teguran. Sampai detik saat ini waktunya telah tiba. Dimana kamu sendiri yang punya niat baik menemuiku. Aku tahu ini bukan kebetulan, ini adalah rencana TUHAN terhadap suratan hidupmu.
Ya Saudaraku, dengarlah aku. "Jangan kamu turuti arahan Nafsu. Kamu akan Celaka...kamu akan celaka..."
Ya Saudaraku, dengarlah aku yang sebagai Qalbhi. "TUHAN itu maha baik, ia hanya bisa didekati dengan hal-hal yang baik. "
"Ya Saudaraku, mulailah dengar aku. Aku akan menuntunmu pada jalan benar. Terangkanlah hatimu dengan Zikrullah. Maka kamu akan dapat terus melihatku dengan jelas dan kamu juga bisa dengan jelas mendengarkan arahanku. Jangan ikuti nafsu, dia akan memperkeras hatimu bahkan mematikan hatimu. Saya harap kamu dapat menerima apa yang aku sampaikan tentangmu. Aku juga belum akan cerita kepadamu tentang semua AIBmu yang aku ketahui tentangmu. Aku ingin melihat keseriusanmu dengan menemuiku."
Ya Qalbhi, terima kasih. Aku menerima dengan lapang dada apa yang kamu sampaikan tentang aku. Aku menyadari dan membenarkan apa yang kamu sampaikan itu. Aku menyadari begitu bodohnya aku karena menuruti nafsu. Aku hancur karenanya. Beruntung TUHAN memberikan teguran ini. Aku ingin kembali pada kebaikan. Aku tidak bisa jauh dariNya. Aku akan selalu kesusahan bila menjauh dariNya. Aku tidak akan selamat bila menuruti arahan Nafsu.
Bersambung..........
By : Neri Densi Reja Wijaya
Rabu, 06 November 2019
đđ˛đĻđ°đĻ đļđđđđđđđ đąđđđđđđđđđđ
KURUNGAN FATAMORGANA
Dimana, dimana...
Aku hanya melihat kabut.
Aku tidak bisa melihat kehidupan nyata diluar ini...
Terlalu tebal tabir ini untuk kutembus
Terlalu alot tabir ini untuk kurobek...
Aku sudah jenuh dalam lingkaran ini.
Kerinduanku ini semakin besar,
Aku hanya memohon Tuhan tunjukkan caranya
Kepadaku
Untuk menembus hijab atau pembatas ini.
Aku mulai bosan terjebak dalam kesendirian
Pada kurungan khayalan.
Siang dan malam tidak dapat kubeda
Panas dan dingin tidak dapat kurasa
Yang kurasakan hanyalah letih atas usaha melepaskan diri dari kungkungan ini.
Tenagaku semakin melemah, dayaku semakin menipis.
Aku berharap harapan bagiku masih ada, untuk bisa menikmati kehidupan yang Nyata diluar lingkaran ini.
Waktu...
Irislah tabir ini,
Yang membuatku tak dapat bebas hidup.
Aku ingin bebas, aku ingin lepas.
Menjalani kehidupan nyata, bukan Fatamorgana.
Neri Densi Reja Wijaya - 7 November 2019 - 13.33 Wib
Selasa, 05 November 2019
ⒷⒶⓁⒶⒹⒶ ⒶⓃⒶⓀ ⓇⒶⓃⓉⒶⓊ
Bumi tempat lahirmu kau tinggal Orang Tuamu jauh dari dirimu
Kamu sendiri yang pilih melangkah pergi...
Berharap dapat merubah hidup lebih baik.
Kamu sadar, bukan hal mudah mengadu nasib dinegri orang.
Lelahmu kamu paksa tanggung sendiri,
capekmu tak pernah kau ceritakan pada mereka, tangis rindumu kamu pasung dalam diam.
Karena kamu tak ingin membuat mereka sedih, menodai senyum orang tua.
Mereka berharap selalu dapat kabar bahagia tentang anaknnya yang sedang berjuang.
Berjuang mencari Jati Diri agar hidup lebih baik.
Terkadang ada kalanya kamu merasa rindu...Sangat rindu...
Rindu kumpul bersama berbagi bahagia dengan mereka.
Namun lagi - lagi kamu sadar...
Kamu belum dapat apa-apa.
Jangankan kasih kabar nak pulang.
Nak mengatakannya pun kamu tak mampu.
Tidak ada yang mudah dalam berjuang,
sabar dan usaha adalah temanmu.
Jangan kamu pisahkan ia dari hati dan Qalbumu.
Nanti...ada masanya.
Sakitmu, susahmu, kerinduanmu akan terbayarkan dengan kebahagian.
Jangan kau patah akan semangat.
Anak rantau adalah pejuang.
Pejuang tak boleh lemah, gigih dan tangguh dalam memperjuangkan kebahagiaan...
Neri Densi Reja Wijaya6 November 2019 : 02;47 wib
Langganan:
Postingan (Atom)